Merawat kelinci berbeda dengan merawat hewan peliharaan lain. Seperti apa cara merawat kelinci yang tepat dan ideal? Inilah panduannya yang kami tulis lengkap.
Kelinci adalah hewan yang sensitif secara fisik dan mental, jika perawatannya kurang tepat, kelinci akan mudah mati. Jadi, seperti apa cara merawat kelinci yang tepat dan ideal?
Tidak bisa kita tolak bahwa kelinci adalah hewan yang imut dan menggemaskan. Kelinci sangat populer di Indonesia (selain kucing, anjing dan burung) entah itu sebagai kelinci ternak (brood), peliharaan (pet) atau pertunjukan (show). Apapun tujuan kita memelihara kelinci, kunci suksesnya adalah perawatan yang tepat dan komitmen.
Pengetahuan Dasar
Beberapa hal yang penting dan harus diketahui sebelum memutuskan memelihara kelinci:
- Kelinci bukan hewan mandiri. Artinya, kelinci akan membutuhkan perhatian penuh sepanjang waktu
- Kelinci memiliki sifat alamiah sebagai mangsa, oleh karena itu kelinci memiliki sifat alami untuk bertahan. Tanpa pengetahuan bagaimana memperlakukan kelinci, Anda bisa dianggap sebagai pemangsa dan kelinci akan terdesak serta bertindak agresif kepada Anda
- Kelinci bisa menjadi hewan peliharaan yang kurang cocok dengan anak kecil. Dalam kondisi terdesak atau stres, kelinci tidak segan akan menggigit dan mencakar
- Kondisi fisik kelinci tidak setangguh anjing dan kucing, kelinci dikenal mudah mati. Kunjungan rutin ke dokter hewan sangat diperlukan
- Gigi dan kuku kelinci tumbuh tanpa henti. Dua komponen ini sangat penting untuk diperhatikan
- Kelinci membutuhkan ruang. Meski kelinci bisa dipelihara di dalam kandang sepenuhnya, ada saatnya mereka diberi waktu untuk berada di luar kandang (setidaknya 2 hingga 3 jam dalam sehari untuk menikmati kebebasan)
- Kelinci tidak bisa digendong sembarangan. Menggendong kelinci dengan cara yang salah, mereka akan merasa terancam dan akan menyerang
- Kelinci tidak membutuhkan mandi. Memandikan kelinci bisa menjadi hal yang membahayakan dan bisa membuat kelinci mengganas. Jika ingin memandikan kelici, cukup lap dengan bahan yang mendukung
- Kelinci juga bisa terikat kepada pemiliknya. Perawatan penuh kasih sayang akan membuat ikatan yang kuat antara kelinci dan pemiliknya
- Kelinci sangat mudah sakit dan ketika kelinci sakit terkadang tidak menampakkan gejala. Tiba-tiba saja mereka akan sakit dan dalam kondisi gawat
- Kelinci adalah hewan sosial. Mereka tidak cocok dipelihara orang yang sering bepergian
- Pastikan memilih jenis kelamin yang tepat dan sesuai harapan Anda
- Sekitar dua kali dalam 1 tahun, kelinci akan mengalami masa molting yaitu pergantian bulu sehingga akan mengalami kerontokan parah karena pergantian bulu total.
Sebelum kami melanjutkan ke pembahasan utama tentang cara merawat kelinci, jika Anda masih pemula, langkah awal yang paling tepat sebelum memutuskan memelihara kelinci adalah memilih jenis kelinci apa yang paling pas untuk dipelihara.
Memilih Jenis Kelinci
Beberapa kelinci sangat mudah dipelihara, beberapa kelinci membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra. Jika Anda masih dalam tahap belajar, pilihan terbaik adalah memilih jenis kelinci yang mudah dalam perawatannya. Berikut ini akan kami berikan beberapa daftar jenis kelinci yang mudah dalam perawatannya.
Jenis Kelinci | Ukuran | Temperamen |
---|---|---|
Mini Rex | Kecil | Tenang, kalem, jinak |
Holland Lop | Kecil | Jinak, aktif, enerjik |
Dwarf Hotot | Kecil/mini | Aktif, setia, cerdas |
Mini Lop | Kecil/mini | Aktif, suka digendong dan dipeluk |
Netherland Dwarf | Kecil/mini | Pemalu, gelisah, ramah dan jinak |
Polish atau Polandia | Kecil – sedang | Jinak, manja, suka digendong |
Sebenarnya tidak masalah meski kita sebagai seorang pemula ingin memulai hobi memelihara jenis kelinci apapun itu. Yang penting adalah komitmen dalam merawat kelinci. Berikut ini akan kami lanjutkan ke bagian utama tentang bagaimana cara merawat kelinci dengan baik.
Catatan: panduan cara merawat kelinci ini kami tulis cenderung untuk kelinci yang dipelihara sebagai pet (peliharaan) dan bukan sebagai hewan ternak.
Cara Merawat Kelinci Dengan Baik
Habitat
Untuk memulai proses perawatan kelinci, langkah awal adalah menyiapkan lingkungan tempat tinggal. Ada dua cara untuk memelihara kelinci yaitu dalam kandang dan tanpa kandang. Anda bisa menentukan apakah kelinci akan dipelihara di dalam kandang atau dilepas di halaman luas dengan batas tertentu atau di dalam rumah.
Jika dalam kandang tentu sudah jelas harus menyiapkan kandang dan beberapa peralatan pendukung lainnya. Jika Anda ingin merawat kelinci sebagai pet (peliharaan, bukan ternak), berikut ini beberapa hal yang harus dipersiapkan:
- Kandang dengan ukuran yang ideal dengan ukuran dan jumlah kelinci
- Lantai kandang
- Playpen
- Kotak kotoran
- Mainan kunyahan untuk kelinci (penting untuk membantu gigi kelinci supaya rata)
- Tempat makan dan minum
- Pastikan kandang memiliki ventilasi udara yang cukup
- Berikan penerangan pada kandang.
Pastikan letakkan kandang di tempat yang teduh, tertutup dan tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung. Meski kandang dalam keadaan tertutup dan aman dari sinar matahari maupun hujan, akan lebih baik menempatkan posisi kandang di tempat yang aman.
Pilihan lain adalah merawat dan memelihara kelinci tanpa menggunakan kandang. Cocok jika kondisi rumah atau lingkungan Anda memiliki tempat luas dan terbuka seperti halaman depan atau belakang rumah dengan hamparan rumput. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran namun tetap dengan diberi pagar atau pembatas khusus agar kelinci tidak memasuki area tertentu.
Namun kita harus tetap menyiapkan tempat yang teduh dan aman bagi kelinci untuk beristirahat dan berteduh dari sinar matahari dan hujan. Jika area tempat kelinci dibiarkan bebas memiliki hamparan rumput, hal tersebut bisa menjadi nilai tambahan yang berguna. Apa gunanya?
Katakanlah ada saat kita lupa memberi makan kelinci atau makanannya keburu habis, kelinci bisa makan rumput-rumput tersebut. Selain itu kotoran kelinci juga akan memberikan manfaat sebagai pupuk alami bagi rumput-rumput tersebut.
Bagaimana jika ingin memelihara kelinci di dalam rumah? Jawabannya bisa dan tentu saja memungkinkan. Namun banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika ingin merawat kelinci di dalam rumah. Cara memelihara kelinci di dalam rumah akan kami ulas lebih lengkap di artikel lain.
Dan satu hal yang penting berikutnya adalah, kelinci suka menggigit dan mengunyah apapun yang ada di sekitarnya. Batasi aksesnya ke kabel listrik, amankan benda-benda kecil seperti kelereng dan singkirkan benda-benda apapun yang berpotensi bisa ditelan oleh kelinci selain makanannya.
Makanan
Memberi makan kelinci bisa menjadi pekerjaan mudah dan sulit. Kelinci identik dengan makan wortel itu benar adanya. Namun kelinci tidak selalu akan makan wortel. Pemberian makanan kepada kelinci juga akan membuatnya memiliki kualitas hidup yang baik.
Ada tiga jenis makanan yang bisa diberikan kepada kelinci. Yang pertama adalah rumput hay, yang kedua hijauan dan yang berikutnya adalah makanan kelinci berbentuk pelet. Makanan pelet diformulasikan sedemikian rupa dengan gizi nutrizi yang biasanya malah melebihi hijauan.
Beberapa jenis makanan kelinci hijauan yang baik adalah:
- Wortel
- Lobak
- Sayuran (limbah sayuran juga bisa)
- Sawi
- Daun singkong
- Daun-daunan kacang tanah
- Pepaya
- Jagung
- Brokoli
- Kubis
- Bayam.
Makanan apa yang paling cocok diberikan kepada kelinci? Rumput hay adalah makanan utama kelinci dan harus diberikan dalam porsi lebih banyak. Memberikan makan pelet terus menerus juga kurang baik. Memberikan makanan perpaduan rumput hay, hijauan dan pelet adalah pilihan terbaik.
Satu hal yang harus Anda ketahui, gigi kelinci akan terus tumbuh. Mereka membutuhkan makanan tinggi serat untuk mencegah masalah pada gigi. Makanan hijauan tinggi serat contoh wortel, brokoli, dan kubis. 85% makanan kelinci harus didominasi oleh serat.
Bagaimana formula gizi yang tepat bagi kelinci?
- 85% hay (rumput hay)
- 10% hijauan
- 5% pelet atau konsentrat
Beberapa poin penting ketika memberi makanan pada kelinci:
- Anak kelinci berusia dua bulan yang mulai belajar makan bisa mulai diberi makanan hijauan
- Layukan hijauan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada kelinci, hal ini untuk menghindari kelinci mengalami kembung
- Beri jadwal ketika memberi makan kelinci. Dan setiap jam makan, beri makanan beda jenis yang dipisahkan. Contoh: pagi diberi makan pelet dan ketika sore atau malam diberi makan hijauan. Ingat jangan campurkan pelet dan hijauan
- Pastikan air minum selalu terisi
- Ganti makanan yang tidak dihabiskan. Minimalisir memberikan makanan basi dan kotor kepada kelinci
- Jangan beri makanan rumput basah.
Mudahnya, berikan makanan secara terjadwal kepada kelinci dengan membedakan jenis makanannya. Contoh:
- Pagi: jam 7 hingga 10 pagi berikan rumput hay
- Siang: jam 13.00 hingga 18.00 berikan hijauan
- Malam: 21.00 berikan pelet / konsentrat.
Menangani Kelinci
Seperti yang sudah disebutkan diatas, kelinci memiliki naluri sebagai mangsa. Kelinci akan berada dalam mode bertahan ketika merasa ada ancaman dan bisa menyerang apapun yang mendekatinya.
Jika cara memegang kelinci salah, kelinci bisa merasa tidak nyaman dan bisa saja merasa terancam yang kemudian akan menggigit atau mencakar Anda.
Memegang, memeluk dan menggendong lakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Anda bisa melihat video berikut ini untuk mendapatkan gambaran bagaimana cara yang benar untuk menangani kelinci.
Kesehatan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya, kelinci juga perlu diperhatikan kesehatannya. Jika ingin memiliki kelinci sehat dan panjang umur, salah satu hal yang perlu diberikan adalah vaksin. Ada beberapa masalah kesehatan serius yang disebabkan virus dan kerap menyerang kelinci yang bisa dicegah dengan vaksinasi.
Virus
Penyakit parah yang disebabkan virus dan kerap menyerang kelinci:
- Miksomatosis: disebabkan oleh virus Myxoma dan berpotensi mengancam nyawa. Kelinci yang terserang Miksomatosis biasanya akan terkena tumor kulit atau kebutaan dan kemudian mati
- Rabbit Haemorrhagic Disease (RHDV): kelinci akan mengalami demam tinggi, pendarahan organ dalam tubuh dan kemudian mati
- Rabbit Haemorrhagic Disease (RHDV2).
Penyakit Kelinci
Selain virus, berikut ini beberapa masalah gangguan kesehatan yang kerap ditemui pada kelinci:
- Hairball
- Kutu
- Gigi tumbuh tidak rata
- Abses / bengkak
- Diare dan kembung
- Keracunan
- Kepala miring / kehilangan keseimbangan
- Nafsu makan turun atau hilang
- Kelumpuhan bagian tubuh
- Sesak nafas
- Kutu atau tungau telinga (ear mites)
- Demam
- Tumor organ reproduksi
- Bumblefoot / pododermatitis
- Snuffles (infeksi pernafasan)
- Sore Hocks (luka di telapak kaki)
- Koksidiosis (infeksi berat yang disebabkan protozoa coccidia)
- Fly Strike (lalat bertelur di kulit kelinci dan telur menetas menjadi belatung yang bersembunyi di bawah kulit).
Sobat juga bisa memberikan tambahan vitamin agar kelinci memiliki daya tahan tubuh yang baik. Vitamin khusus kelinci bisa dibeli dengan mudah di petshop. Kelinci banyak membutuhkan asupan vitamin A dan B untuk menjaga daya tahan tubuh.
Dan simpan uang Anda khusus untuk kesehatan kelinci. Siapa tahu suatu saat mendadak harus membawa kelinci ke dokter hewan, Anda tidak kalang kabut mempersiapkan dananya.
Gejala Kelinci Sakit
- Lemas dan lesu
- Nafsu makan turun atau hilang
- Minum lebih banyak dari biasanya
- Bulu terlihat kusam dan rontok parah
- Mata sayu
- Kuku tidak terlihat (terlipat ke dalam)
- Air kencing atau urin keruh dan kental
- Kotoran bentuknya lebih kecil dari biasanya
- Perubahan cara berjalan (pincang atau miring)
- Wajah bengkak
- Air liur menetes atau keluar terus menerus
- Kesulitan bernafas.
Reproduksi
Ada masanya kelinci akan dewasa dan mulai mengalami birahi. Hal ini tidak bisa dihindari. Mau tidak mau, ketika kelinci birahi harus dikawinkan. Jika dibiarkan birahi tanpa dikawinkan, hal ini berpotensi akan menimbulkan gangguan atau penyakit masa organ reproduksi.
Berikut ini beberapa informasi terkait proses reproduksi kelinci:
- Kelinci akan mengalami birahi rata-rata mulai usia 6 bulan
- Usia tepat untuk mulai mengawinkan kelici pada usia 6 bulan hingga 1 tahun (tergantung jenis kelincinya)
- Masa birahi kelinci berlangsung antara 11 hingga 15 hari
- Masa kehamilan kelinci betina berlangsung antara 25 hingga 35 hari (tergantung jenis)
- Proses menyusui normalnya berjalan selama 8 minggu (2 bulan)
- Usia anak kelinci bisa mulai disapih ketika berumur 8 minggu atau 2 bulanan
- Dua minggu setelah melahirkan, kelinci betina bisa birahi lagi dan sudah dalam masa subur
- Dalam 1 tahun, kelinci betina bisa 4 hingga 5 kali melahirkan
- Jumlah bayi kelinci yang dilahirkan antara 4 hingga 12 ekor dalam sekali kelahiran
- Anak kelinci sangat tergantung pada induknya hingga usia 2 bulan.
Ciri Kelinci Birahi
Betina
- Lebih teritorial
- Spraying (kencing dimana-mana)
- Gelisah
- Mencari dan mendekati pejantan
- Selalu menunjukkan posisi siap kawin
- Menggosokkan-gosokkan dagu pada beberapa benda atau kelinci yang berada di sekitarnya
- Bagian vulva berwarna lebih kemerahan dan selalu basah.
Jantan
- Teritorial
- Agresif
- Spraying
- Menggesek-gesekkan tubuhnya ke benda di sekitarnya
- Gelisah
- Sering menggigit benda di sekitarnya
- Berusaha “menaiki” kelinci yang berada di sekitarnya.
Jika sobat tidak menginginkan kelincinya beranak pinak, solusi satu-satunya adalah memandulkan kelinci dengan cara disterilisasi (dikebiri) di dokter hewan. Kelinci yang dalam keadaan steril berpeluang memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik dan berusia lebih panjang.
Kebersihan
Untuk menjaga kelinci selalu dalam keadaan sehat, pastikan selalu menjaga kebersihan tempat tinggalnya. Bersihkan kandang secara rutin agar bebas dari penyakit dan lembab.
Tips singkat membersihkan kandang kelinci:
- Bersihkan kandang setiap hari
- Keluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dihabiskan dan buang
- Cuci tempat makan dan minumnya
- Jika ada air minum sisa, buang saja dan ganti dengan air minum baru yang lebih bersih dan segar
- Bersihkan atau lap tumpahan air. Ganti jerami dan alas kandang yang basah dengan yang kering
- Buang kotoran kelinci
- Pembersihan kandang secara total bisa dilakukan mingguan
- Semprot kandang dengan disinfektan ketika dalam keadaan kosong (lakukan seminggu sekali).
Memandikan
Memandikan kelinci bisa menjadi proses yang membahayakan bagi si kelinci dan untuk yang memandikan. Secara alami kelinci tidak perlu dimandikan. Namun jika kelinci terpaksa harus dimandikan karena kotor, berikut yang harus sobat ketahui.
Tips membersihkan kelinci tanpa memandikan:
- Bersihkan kelinci menggunakan kain basah dengan mengusapnya pelan-pelan dan lembut
- Bisa juga membersihkan kelinci dengan kanebo basah.
- Ketika tubuhnya basah, percikkan tepung jagung pada bagian yang kotor, tunggu beberapa detik kemudian sisir saja bagian kotor tersebut.
Jika terpaksa harus memandikan:
- Minimalisir memandikan kelinci ketika musim hujan
- Mandikan kelinci pagi hari menjelang siang
- Jangan merendam kelinci ketika dimandikan
- Gunakan air hangat
- Keringkan kelinci dengan hairdryer
- Jemur kelinci setelah dimandikan (matahari pagi antara jam 8 – 10).
Sosialisasi
Kelinci adalah mahluk sosial. Memelihara kelinci idealnya minimal 2 kelinci agar memiliki teman. Pemiliknya juga wajib memberikan perhatian kepada kelinci peliharaannya.
Jangan hanya dibiarkan di dalam kandang secara terus menerus. Sesekali usap tubuh atau belai tubuh mereka dan ajak mereka berbicara. Hal ini juga sangat berguna untuk membangun ikatan kelinci dengan pemiliknya.
Kelinci adalah hewan aktif, mereka akan sangat menyukai ketika menikmati waktu bermain di luar kandangnya. Sobat juga bisa mengajaknya bermain agar mereka bahagia dan terstimulasi kecerdasannya. Intinya adalah jangan cuekin kelinci peliharaan Anda.
Baca juga:
23 Jenis Penyakit Kelinci yang Sebagian Mematikan
Kesimpulan
Dari uraian cara merawat kelinci diatas, kami akan merangkumnya berikut ini:
- Beri perhatian dan waktu khusus Anda kepada kelinci peliharaan
- Pertimbangkan memelihara minimal 2 kelinci
- Tabung dan sisihkan uang untuk kunjungan dokter hewan
- Berikan makanan segar dan berkualitas baik
- Jangan sampai air minumnya habis. Selalu suguhkan air yang bersih dan segar
- Berikan makanan sesuai usianya
- Berikan makanan rumput hay sebagai makanan utama
- Siapkan mainan kunyahan
- Amankan area lingkungan tempat tinggal dari benda yang rawan digigit dan ditelan kelinci
- Jangan mandikan kelinci
- Pilih jenis kelamin calon kelinci peliharaan dengan seksama
- Beri ruang yang luas untuk kelinci Anda
- Beri waktu khusus bagi kelinci untuk menikmati kebebasan di luar kandang
- Perhatikan dan rawat pertumbuhan gigi dan cakar kelinci
- Persiapkan P3K khusus kelinci
- Cintai kelinci peliharaanmu dengan baik.
Dengan menerapkan cara merawat kelinci yang baik, kelinci bisa memiliki usia yang panjang. Dengan perawatan yang tepat dan kondisi kesehatan yang selalu terjaga dengan baik, rentang umur kelinci rata-rata berkisar antara 7 hingga 12 tahun.