Kelinci berukuran besar identik dengan kelinci pedaging. Namun beberapa pecinta kelinci juga gemar memelihara jenis-jenis kelinci berukuran besar. Apakah saat ini Anda juga tertarik dan sedang mencari informasi tentang jenis kelinci terbesar di Indonesia?
Rata-rata tubuh kelinci berukuran kecil hingga sedang. Kelinci dengan ukuran besar digambarkan memiliki berat badan minimal 5 kilogram. Ada beberapa jenis kelinci dengan tubuh besar yang bahkan ukuran tubuhnya sama dengan anjing berukuran sedang.
Berikut ini beberapa jenis kelinci terbesar di Indonesia yang mungkin akan menarik perhatian Anda.
Jenis Kelinci Terbesar di Indonesia
1. Flemish Giant
Nama | Flemish Giant |
Berat | 6,8 kg – 10 kg |
Asal | Belgia |
Warna Bulu | Hitam, Biru, Coklat Kekuningan, Pasir, Abu-abu Muda, Abu-abu Baja, Putih |
Inilah salah satu jenis kelinci terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia. Pernah ada kelinci Flemish Giant terbesar yang tercatat memiliki bobot seberat 10 kilogram dan panjang tubuh mencapai 1,3 meter.
Butuh waktu hingga 1,5 tahun bagi kelinci Flemish Giant untuk mencapai potensi maksimal pada fisiknya. Kelinci Flemish Giant mulai dikembang biakkan pada abak ke 16 di kota Ghent, Belgia.
2. Continental Giant
Nama | Continental Giant, Raksasa Kontinental, Raksasa Jerman |
Berat | 6,8 kg – 7,5 kg |
Asal | Jerman |
Warna Bulu | Putih, Hitam, Kastanye, Bervariasi |
Kelinci Raksasa Kontinental atau Continental Giant adalah jenis kelinci yang diciptakan untuk dimanfaatkan dagingnya. Awal kemunculannya yaitu pada tahun 1893 dan hasil pengembangan dari jenis Flemish Giant. Salah satu kelinci Continental Giant terbesar yang pernah tercatat berbobot 24 kg dengan panjang 132 cm.
3. Chinchilla
Nama | Chinchilla |
Berat | 5,5 kg – 7,3 kg |
Asal | Amerika |
Warna Bulu | Chinchilla |
Chinchilla adalah nama varietas kelinci dengan warna yang menyerupai Chinchilla (hewan pengerat). Ada beberapa varietas kelinci Chinchilla yaitu Chinchilla standar, Chinchilla, Chinchilla Amerika, dan Giant Chinchilla.
Khusus jenis Chinchilla standar, beberapa diantara memiliki bobot dibawah 5 kg. Kelinci ini dikembangkan sebagai kelinci pedaging. Namun penampilannya yang manis juga menarik minat pecinta kelinci untuk memeliharanya.
4. Checkered Giant
Nama | Checkered Giant |
Berat | 5 kg – 5,8 kg |
Asal | Prancis |
Warna Bulu | Putih, Hitam, Biru |
Kelinci Checkered Giant dikembang biakkan di Prancis pada sekitar tahun 1904-an. Namun pada awalnya kelinci ini belum memiliki pola khas seperti Checkered Giant saat ini. Ketika itu kelinci French Lop dan Flemish Giant dikawin silangkan dengan tujuan menciptakan varietas kelinci pedaging.
Tanda khas kelinci ini mulai muncul pada tahun 1904 setelah peternak kelinci asal Jerman yaitu Otto Reinhardt menambah jenis kelinci Great German Spotted dalam perkawinan silangnya.
5. Giant Papillon
Nama | Giant Papillon, Great Lorrainese |
Berat | 5 kg – 7 kg |
Asal | Prancis |
Warna Bulu | Putih, Hitam, Biru, Abu-abu, Broken |
Kelinci Giant Papillon berasal dari Lorraine Prancis. Kelinci ini adalah hasil perkawinan silang antara jenis Flemish Giant, French Lop dan kelinci bermotif tutul. Kelinci ini memiliki pola unit menyerupai kupu-kupu di bagian moncongnya. Oleh karena itulah kelinci ini mendapatkan nama Papillon (nama jenis kupu-kupu).
6. Silver Fox
Nama | Silver Fox |
Berat | 4,5 kg – 5,5 kg |
Asal | Amerika |
Warna | Biru, Coklat, Ungu, Putih, Hitam, Perak |
Kelinci Silver Fox pertama kali diciptakan oleh peternak kelinci asal Ohio yaitu Walter B. Garland. Kelinci Silver Fox adalah hasil persilangan kelinci Champagne D’Argent dan Checkered Giant.
Kelinci ini pada awalnya diciptakan untuk dimanfaatkan daging dan bulunya. Namun karena penampilannya yang menarik, Silver Fox pada akhirnya menjadi kelinci peliharaan.
7. New Zealand
Nama | New Zealand |
Berat | 4,5 kg – 5,5 kg |
Asal | Amerika |
Warna | Broken, Putih, Merah, Hitam, Biru |
Di Indonesia, kelinci New Zealand (terutama yang White) dikenal sebagai kelinci pedaging varietas unggul.
Meskipun namanya kelinci New Zealand, kelinci ini mulanya dikembang biakkan di Amerika dengan tujuan menciptakan kelinci jenis pedaging dan kulit. Beberapa pecinta kelinci juga memelihara kelinci ini karena penampilannya yang menarik.
8. French Lop
Nama | French Lop |
Asal | Prancis |
Berat | 4,5 kg – 6,8 kg |
Warna | Solid, Broken, Putih, Coklat, Biru, Hitam, Opal, Coklat kekuningan, Chinchilla, Siam |
Kelinci French Lop adalah hasil persilangan kelinci English Lop dan French Butterfly pada tahun 1850. Mereka diciptakan untuk dimanfaatkan daging dan kulitnya. Meski French Lop awalnya adalah kelinci pedaging, penampilannya yang menarik pada akhirnya menjadi magnet bagi para pecinta kelinci untuk memeliharanya.
9. Beveren
Nama | Beveren |
Berat | 4 kg – 5,5 kg |
Asal | Belgia |
Warna | Hitam, Biru, Putih, Point, Coklat, Ungu |
Kelinci Beveren adalah salah satu ras kelinci tertua. Pertama kali mulai dikembang biakkan di Beveren, Belgia. Seperti kebanyakan kelinci besar lainnya, Beveren pada awalnya dikembangkan untuk dijadikan sebagai kelinci pedaging dan dimanfaatkan bulunya.
10. Hycole
Nama | Hycole |
Berat | 5,5 kg – 7,5 kg |
Asal | Prancis |
Warna | Putih, Coklat Kekuningan |
Kelinci Hycole diimpor dari Prancis dan memang ditujukan untuk dikembang biakkan di Indonesia untuk dimanfaatkan dagingnya. Kelinci Hycole berukuran sedang hingga besar. Bobot kelinci Hycole dewasa yang siap dipanen berkisar antara 5,5 kilogram hingga 7,5 kilogram.
11. Hyla
Nama | Hyla |
Berat | 5 kg – 5,5 kg |
Asal | Prancis |
Warna | Putih |
Kelinci Hyla adalah salah satu jenis kelinci terbesar di Indonesia yang berikutnya. Kelinci ini pada awalnya diimpor dari Prancis dan kemudian dikembang biakkan secara produktif di Indonesia.
Baca juga:
5 Jenis Kelinci Anggora, yang Mana Favoritmu?
Kelinci Hyla sendiri adalah hasil persilangan dari New Zealand White, Californian dan beberapa kelinci pedaging lainnya. Kelinci Hyla dewasa memiliki berat rata-rata antara 5 kg hingga 5,5 kg.
Kesimpulan
Itulah beberapa jenis kelinci terbesar di Indonesia. Sebagian di antaranya sulit ditemukan karena memang termasuk jenis kelinci yang cukup langka dan harus diimpor khusus dari luar Indonesia.