Ada 300 lebih jenis kelinci di dunia ini baik ras kelinci alami dan kelinci hasil rekayasa manusia melalui perkawinan silang. Kelinci-kelinci ini tersebar di berbagai belahan dunia ini termasuk Indonesia. Dari banyaknya jenis kelinci tersebut, seberapa banyak jenis kelinci lokal Indonesia?

Indonesia saat ini diserbu berbagai jenis-jenis kelinci impor sehingga kadang kita masih bingung yang manakah jenis kelinci lokal yang benar-benar asli Indonesia. Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis kelinci “lokal” yang bukan murni lokal.

Jenis Kelinci Lokal
Jenis Kelinci Lokal

Kelinci ini adalah hasil campuran antara kelinci lokal dengan kelinci impor. Sedangkan jenis kelinci lokal yang benar-benar murni ras lokal Indonesia hanya ada dua jenis yang kami ulas berikut ini.

Jenis Kelinci Lokal Murni Indonesia

1. Kelinci Jawa

Jenis Kelinci Lokal Jawa
Kelinci Jawa

Kelinci Jawa (Lepus Nigricollis) habitat alaminya berada di hutan-hutan atau savana dengan bebatuan. Dulu kelinci ini sering ditemukan di kawasan hutan di Jawa Barat. Menurut IUCN Red List of Threatened Species, kelinci Jawa murni adalah spesies yang terancam punah.

Namun saat ini beberapa peternak banyak yang memelihara kelinci Jawa ini (tidak diketahui status kemurnian ras). Kelinci Jawa diternakkan untuk dimanfaatkan sebagai kelinci pedaging dan peliharaan.

Selain itu kelinci Jawa juga dikawin silangkan dengan beberapa jenis kelinci impor. Jika Anda suka sate kelinci, kelinci Jawa adalah salah satu jenis kelinci yang sering digunakan sebagai bahan sate kelinci.

Ciri Kelinci Jawa

  • Bulu berwarna kehitaman pada bagian leher dan tengkuk
  • Bulu bergaris putih di bagian telinga dan dahi
  • Ukuran tubuh sedang hingga besar. Berat kelinci dewasanya rata-rata 6 kilogram
  • Kakinya panjang.

2. Sumatra

Jenis Kelinci Lokal Sumatra
Gambaran Kelinci Sumatra (animaldiversity.org)

Jenis kelinci lokal asli Indonesia berikutnya adalah kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri). Kelinci Sumatra asli dan murni hanya bisa ditemukan di habitat alaminya yaitu di Pegunungan Bukit Barisan Sumatra. Namun sayangnya kelinci ini juga sedang mengalami ancaman kepunahan karena pembalakan hutan secara liar.

Kelinci Sumatra adalah hewan nokturnal (hanya keluar di malam hari). Penampakannya di alam liar juga sulit ditemukan. Beberapa foto yang beredar pun adalah hasil kamera jebakan yang dipasang pada titik-titik tertentu di dalam hutan.

Kelinci ini memiliki nama lain yaitu Kelinci Sumatra Telinga Pendek dan Kelinci Belang Sumatra.

Ciri Kelinci Sumatra

  • Bulu berwarna coklat muda
  • Pada bagian wajah dan punggung terdapat warna coklat gelap bergaris
  • Ekor berwarna merah dan pendek
  • Bagian bawah (perut) bulunya berwarna putih.

Bonus: Kelinci Lokal Lain

Selain dua jenis kelinci lokal murni dan alami yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa macam kelinci lokal lain yang merupakan hasil persilangan dan pengembangan lainnya. Kebanyakan kelinci lokal ini banyak dimanfaatkan sebagai kelinci pedaging dan kelinci hias.

3. Bligon

Jenis Kelinci Lokal Bligon
Kelinci Bligon

Kelinci Bligon adalah hasil persilangan kelinci Jawa dengan kelinci impor seperti Flemish Giants dan New Zealand. Kelinci ini banyak dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi seperti dibuat sate.

4. Rambon

Jenis Kelinci Lokal Rambon
Kelinci Rambon

Kelinci Rambon adalah kelinci hasil persilangan antara kelinci New Zealand dengan kelinci Jawa. Tujuan utama menyilangkan kelinci ini adalah sebagai hewan ternak yang dimanfaatkan dagingnya.

5. Ciprutan

Jenis Kelinci Lokal Ciprutan
Kelinci Ciprutan

Kelinci Ciprutan adalah kelinci lokal (Jawa) yang disilangkan dengan jenis kelinci English Angora. Tujuannya adalah sebagai kelinci hias dan peliharaan. Karena itulah kelinci ini penampilannya lucu dan menggemaskan.

6. Rex Lokal

Jenis Kelinci Lokal Rex Lokal
Kelinci Rex Lokal

Kelinci Rex lokal adalah varietas jenis kelinci Rex yang pada awalnya diimpor dan kemudian dikembang biakkan di Indonesia oleh para peternak kelinci. Tidak masalah apakah Rex ini dikawinkan dengan Rex impor atau dengan Rex lokal atau kelinci lokal yang sudah ada sebelumnya bagaimanapun namanya tetaplah Rex lokal.

Kesimpulan

Jika mencoba memahami jenis kelinci lokal, jenis kelinci impor apapun yang pada akhirnya berkembang biak dengan kelinci lokal maka penyebutannya adalah kelinci lokal.

Baca juga:

Contoh, seorang peternak mengimpor kelinci Anggora Inggris dan kemudian dikawinkan dengan kelinci lokal miliknya, maka keturunannya akan mendapatkan nama Anggora lokal dan seterusnya.

Nah itulah beberapa jenis kelinci lokal baik murni dan juga peranakan campuran lainnya. Jika Anda mungkin masih bingung dengan istilah lokal, semoga dengan membaca artikel bisa mendapatkan gambarannya.

Similar Posts