Kelinci Dutch adalah salah satu jenis kelinci tertua. Ukuran tubuhnya kecil hingga sedang dan merupakan salah satu jenis kelinci hias populer di Indonesia.
Kenapa kelinci Dutch bisa menjadi populer dan salah satu jenis kelinci favorit? Baca ulasan kami berikut ini.
Sekilas Tentang Kelinci Dutch
Nama | Dutch |
Nama Lain | Hollander, Brabander |
Asal | Belanda, Inggris |
Ukuran | Kecil hingga sedang |
Berat | 1,5 kg – 2 kg |
Temperamen | Jinak, tenang, ramah, lembut |
Umur | 5 – 8 tahun |
Tingkat Perawatan | Rendah hingga menengah |
Sejarah
Kelinci Dutch memiliki sejarah yang sangat panjang. Kelinci ini adalah keturunan kelinci Petite Brabancon yang pada mulanya dibudidayakan sebagai kelinci pedaging sejak abad ke 19. Menurut cerita, kelinci Dutch mulai dikembang biakkan di wilayah Flandria (perbatasan Belgia – Belanda).
Meskipun pada mulanya dikembang biakkan di Flanders, kelinci Dutch lebih dikenal berasal dari Inggris. Hal ini dikarenakan sejak tahun 1830-an kelinci Dutch mulai masuk negara Inggris (diimpor dari Belgia) untuk dijadikan sebagai pasokan kelinci pedaging.
Kelinci Dutch pun pada akhirnya mulai berkembang pesat di Inggris dan mulai berkembang juga sebagai kelinci hias yang populer dan sering tampil dalam pertunjukan kelinci.
Sejak saat itu juga kelinci Dutch mulai mendapatkan tempat di hati para pecinta kelinci dan mulai diekspor dari Inggris ke beberapa negara lain sehingga akhirnya kelinci ini dikenal berasal dari Inggris.
Ciri-ciri Kelinci Dutch
- Tubuh kecil hingga sedang dengan berat kelinci dewasa berkisar antara 1,5 kg hingga 2 kg
- Tubuh kompak dan bulat
- Kaki-kaki pendet dan kuat
- Kepala lebar dengan pipi penuh
- Telinga lebar, pendek serta tegak ke atas
- Kali belakang lebih panjang daripada kaki depan
- Bulu pendek lebat bertipe flyback yang berkilau.
- Warna bulu sangat bervariasi namun selalu dalam pola yang sama (bicolor: putih berpadu dengan warna lain)
- Warna standar yang diakui adalah putih yang berpadu dengan warna hitam, chinchilla, biru, abu-abu, coklat, dan tortie
- Pola warna di wajahnya selalu membentu huruf V yang terbalik.
Temperamen
Kelinci Dutch adalah kelinci dengan temperamen yang tenang dan santai. Selain itu mereka juga dikenal ramah dan jinak serta cukup cerdas sehingga bisa dilatih untuk buang kotoran di tempat khusus. Mereka juga tidak keberatan hidup berdampingan bersama anak-anak kecil di sekitarnya.
Penggambaran karakter diatas menjadikan kelinci Dutch adalah pilihan yang sangat ideal bagi sobat yang menginginkan kelinci dengan sifat tenang dan mudah diatur. Jika Anda masih pemula, Dutch adalah pilihan terbaik untuk memulai hobi memelihara kelinci.
Perawatan
Habitat
Jika Anda memutuskan ingin memelihara kelinci Dutch, tentukan apakah ingin memeliharanya secara bebas atau di kandang.
Jika ingin menempatkan kelinci ini dalam kandang, pastikan berikan kandang dengan ukuran dan kondisi yang ideal. Ukuran minimal kandang kelinci Dutch adalah 4 kali dari ukuran tubuh mereka.
Ukuran minimal kandang untuk memelihara satu kelinci Dutch adalah 60 x 60 cm. Untuk dua ekor kelinci disarankan memiliki kandang berukuran 90 x 90 cm dan seterusnya. Meski pada akhirnya dipelihara di dalam rumah atau bebas berkeliaran, tetap sediakan kandang sebagai sarang kelinci.
Jika memelihara kelinci secara bebas baik diluar ruangan ataupun di dalam rumah, pastikan untuk mengamankan benda-benda berukuran kecil yang berbahaya. Kelinci sangat suka mengunyah apapun, benda seperti kelereng dan yang bermaterial pada lainnya harus Anda singkirkan agar tidak ditelan.
Batasi akses ke beberapa tempat berbahaya seperti tempat dimana ada kabel-kabel listrik. Kelinci akan sangat menyukai kabel untuk dikunyah. Jika tidak ingin kelinci Anda berakhir dalam setruman, pastikan lindungi dan batasi akses kelinci menuju tempat tersebut.
Untuk penempatan kandang, pastikan berada di tempat yang tertutup dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung, bebas cipratan air hujan dan aman dari hembusan angin kencang. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang cukup dan selalu jaga kebersihan kandangnya.
Bersihkan kandang setiap hari. Buang kotoran kelinci yang berserakan, bersihkan sisa-sisa makanan yang sudah lama tidak dimakan, dan ganti air minumnya dengan air yang selalu segar.
Semprot kandang setiap hari dengan disinfektan agar kuman, bakteri, virus dan sebagainya bisa musnah. Banyak kelinci sakit dan mati berawal dari kondisi kandang yang tidak layak dan memprihatinkan.
Makanan
Makanan utama kelinci adalah rumput hay (70%) dan sisanya adalah perpaduan pelet dan hijauan. Buah juga bisa diberikan sebagai “camilan” dan bukan sebagai makanan utamanya. Rumput hay bisa sobat beli di petshop atau bisa dibuat sendiri dengan mudah.
Sedangkan makanan hijauan yang direkomendasikan untuk kelinci adalah timun, kemangi, mint, wortel, sawi hijau, seledri dan sayuran seperti bayam. Sedangkan buah yang sangat bagus adalah apel (buang bijinya), pepaya, nanas, dan pisang.
Catatan: apapun jenis makanan yang diberikan kepada kelinci kesayangan Anda, pastikan berikan akses air minum yang selalu bersih dan segar.
Kesehatan
Secara umum kelinci Dutch adalah kelinci yang sehat karena tidak memiliki penyakit genetik. Gangguan kesehatan yang biasanya menyerang kelinci adalah diare, kembung, gudik, radang mata dan sebagainya. Namun dengan perawatan yang tepat, kelinci bisa terhindari dari masalah tersebut.
Masalah kesehatan lain yang sangat berbahaya adalah serangan virus. Untuk mengantisipasi serangan virus pada kelinci, sobat bisa memberikan vaksinasi secara rutin kepada kelinci.
Untuk menjaga kesehatan fisik kelinci sangat dibutuhkan perawatan yang baik. Memperhatikan pemberian makanan dan menjaga kebersihan kandang ada faktor utamanya.
Sobat juga harus tahu bahwa gigi kelinci akan selalu tumbuh. Pertumbuhan gigi kelinci jika tidak diamati dengan baik akan membuat giginya tumbuh berlebihan atau berantakan.
Pastikan memberikan media sebagai gigitan atau kunyahan. Ada produk mainan khusus untuk gigitan kelinci atau berikan saja kayu atau balok kecil untuk digigit.
Selain kesehatan secara fisik, kesehatan secara mental jangan lupa diperhatikan. Apa yang dimaksud kesehatan mental? Kelinci mudah sangat mudah stres, dan ketika kelinci stres, banyak hal buruk bisa terjadi seperti sifatnya yang menjadi galak dan merembet ke masalah fisik lainnya.
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental kelinci? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan kurung kelinci di dalam kandangnya secara terus-menerus. Berikan waktu setidaknya 2 hingga 3 jam dalam sehari bagi kelinci untuk menikmati waktu di luar kandangnya.
Ajak kelinci untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Ajak mereka bicara meski kelinci tidak akan paham bahasa manusia. Ajak kelinci berinteraksi dan bermain. Kegiatan seperti ini tidak hanya akan menjaga kesehatan mereka secara mental namun akan membangun ikatan antara kelinci dengan pemiliknya.
Baca juga:
Kelinci Holland Lop: Harga, Karakteristik dan Perawatan
Harga Kelinci Dutch
Harga kelinci di masing-masih daerah bisa sangat berbeda. Pada dasarnya untuk menentukan harga kelinci adalah dilihat dari usia dan kualitasnya. Berikut ini harga kelinci berdasarkan usia dan kualitas.
Usia | Harga |
---|---|
1 – 3 bulan | Rp. 50.000 – Rp. 250.000,- |
3 – 6 bulan | Rp. 300.000 – Rp. 700.000,- |
> 6 bulan | Rp. 800.000 – 2.500.000,- |
Kesimpulan
Dengan temperamen yang manis dan juga perawatannya yang mudah, kelinci Dutch adalah pilihan tepat bagi pemula yang ingin memulai belajar memelihara kelinci. Kelinci adalah jenis peliharaan yang membutuhkan perhatian tinggi sehingga dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab ketika memeliharanya.