Tahukah Anda bahwa di dunia ini terdapat puluhan jenis teh? Mari kita mempelajari berbagai macam jenis-jenis teh yang ada saat ini.
Teh adalah minuman yang telah melintasi berabad-abad sejarah dan budaya. Teh dihasilkan dari daun, pucuk, atau tangkai daun kering tanaman Camellia sinensis.
Namun, saat ini istilah “teh” meluas hingga mencakup minuman yang berasal dari buah, rempah-rempah, atau tanaman obat lain yang diseduh, seperti teh rosehip, camomile, krisan, dan jiaogulan (dikenal sebagai teh herbal).
Artikel ini akan mengupas keberagaman dan keunikan setiap jenis teh, membawa kita meresapi kekayaan budaya dan kenikmatan minuman teh yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Jenis-jenis Teh di Dunia
Teh memiliki beragam jenis yang mencerminkan kekayaan dan keberagaman budaya di seluruh dunia. Beberapa jenis teh yang populer antara lain:
1. Teh Hitam
Jenis teh hitam berasal dari daun teh Camellia sinensis yang mengalami proses fermentasi sepenuhnya.
Setelah panen, daun teh ini dilayukan untuk menghilangkan kelembapan, kemudian digerus atau dihancurkan untuk memicu reaksi oksidasi enzimatik.
Fermentasi inilah yang memberikan teh hitam warna gelap, aroma khas, dan rasa yang kuat. Proses ini juga menghasilkan senyawa-senyawa kompleks yang memberikan teh hitam keunikan dan kesehatan.
Contoh teh hitam antara lain English Breakfast, Darjeeling, dan Assam.
2. Teh Oolong
Berada di antara teh hitam dan teh hijau dalam hal tingkat fermentasi. Teh Oolong memiliki rasa yang lebih ringan dibanding teh hitam, dengan variasi seperti Tie Guan Yin dan Dong Ding.
Proses fermentasinya yang lebih singkat, dibandingkan dengan teh hitam, menciptakan cita rasa yang kompleks dan aroma yang memikat.
Teh oolong dapat memiliki berbagai warna, mulai dari hijau terang hingga merah kecoklatan, tergantung pada tingkat fermentasinya.
Untuk mendapatkan rasa terbaik, teh oolong sebaiknya diseduh dalam air yang tidak terlalu panas (sekitar 85-90°C) selama 3-5 menit. Waktu penyangraian dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat kekuatan yang diinginkan.
3. Teh Hijau
Teh hijau, dengan keunikan warna hijau cerah dan rasa yang segar, dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Dibuat dari daun teh Camellia sinensis yang belum mengalami proses fermentasi, teh hijau mempertahankan keaslian dan kelembutan alami dari daun teh.
Proses pembuatan teh hijau melibatkan pemetikan daun teh muda yang kemudian diolah dengan cepat untuk mencegah oksidasi. Daun teh kemudian dikeringkan atau dipanaskan untuk menjaga kelembutan dan kecerahan warnanya.
Beberapa jenis teh hijau contohnya adalah Sencha, Dragon Well (Longjing), dan Matcha.
4. Teh Putih
Teh putih dibuat dari pucuk daun teh muda yang belum terbuka sepenuhnya, teh putih mempertahankan keaslian alaminya, sehingga menciptakan minuman yang yang lembut dan kadang-kadang manis, tanpa dominasi rasa pahit.
Ini membuatnya menjadi pilihan yang istimewa bagi mereka yang mencari minuman teh dengan karakter yang ringan.
Proses pembuatan teh putih melibatkan pemilihan pucuk daun muda yang belum terproses sepenuhnya. Daun-daun ini kemudian dikeringkan secara alami, tanpa melalui proses fermentasi atau oksidasi yang signifikan.
Jenis teh ini mengalami pemrosesan minimal dan sering kali terdiri dari pucuk daun muda. Silver Needle dan Bai Mudan merupakan contoh teh putih yang populer.
Contoh jenis teh putih adalah Silver Needle (Agujas de Plata) dan White Peony (Bai Mudan).
5. Teh Herbal
Teh herbal, berbeda dengan jenis teh lainnya, tidak berasal dari daun Camellia sinensis.
Sebaliknya, minuman ini tercipta melalui seni menyeduh buah, rempah-rempah, dan tanaman obat. Teh herbal sering dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan.
Teh herbal dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk:
- Buah-buahan: Seperti rosehip, apel, stroberi, atau ceri.
- Rempah-rempah: Seperti jahe, kayu manis, mint, atau bunga chamomile.
- Tanaman Obat: Seperti echinacea, lavender, atau lemon balm.
Beberapa tanaman obat yang sering digunakan dalam teh herbal diyakini memiliki sifat penyembuhan dan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan tertentu.
Teh herbal dapat diseduh dalam air mendidih selama 5-10 menit, tergantung pada bahan-bahan yang digunakan, untuk mendapatkan rasa dan aroma yang optimal.
6. Teh Pu-erh
Teh Pu-erh, berasal dari Provinsi Yunnan, Tiongkok, adalah jenis teh unik yang mengalami proses penuaan seperti anggur dan terkenal karena rasa yang kompleks.
Proses penuaan teh Pu-erh melibatkan fermentasi mikroba yang terjadi seiring waktu. Setelah daun teh dipetik, mereka dikeringkan dan kemudian dikompres atau diatapi untuk memberikan tekanan.
Daun-daun ini kemudian disimpan dalam kondisi yang lembap dan terkendali untuk memulai proses fermentasi alami.
Teh Pu-erh diyakini memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk membantu pencernaan, menurunkan kolesterol, dan meningkatkan metabolisme.
Dua jenis teh Pu-erh yang paling terkenal adalah Sheng (Raw) Pu-erh dan Shou (Ripe) Pu-erh.
7. Teh Scented/Flavored
Teh yang diberi aroma atau rasa tambahan selain dari tanaman teh itu sendiri.
Proses produksi teh scented/flavored melibatkan penyatuan daun teh dengan bahan tambahan aroma atau rasa selama proses pengeringan atau penyajian.
Bahan tambahan ini seperti melati atau lavender, buah-buahan seperti jeruk atau stroberi, atau rempah-rempah seperti kayu manis atau jahe.
Jenis-jenis teh Scented/Flavored:
- Earl Grey: Teh hitam yang diaromatisasi dengan minyak kulit jeruk bergamot.
- Jasmine Tea: Teh hijau yang diharumkan dengan bunga melati, menciptakan aroma yang khas dan lembut.
- Chai: Teh hitam yang diolah dengan campuran rempah-rempah seperti kayu manis, jahe, dan kapulaga, memberikan rasa hangat dan kaya.
8. Teh Matcha
Teh Matcha adalah serbuk teh hijau halus yang dikenal dengan warna hijau cerah dan rasa yang khas.
Daun teh Matcha dibiarkan tumbuh di bawah naungan untuk meningkatkan kadar klorofil dan meningkatkan warna hijau daunnya.
Setelah dipanen, daun-daun ini dikeringkan dan dihaluskan menjadi serbuk halus menggunakan batu penggiling tradisional.
Teh Matcha mengandung katekin, antioksidan tinggi, dan kafeina.
Dikenal untuk meningkatkan ketenangan pikiran, meningkatkan fokus, dan memberikan dorongan energi yang bertahan lama.
9. Teh Yellow
Teh Yellow, juga dikenal sebagai Huang Cha di Tiongkok, adalah jenis teh yang jarang ditemui tetapi menawarkan pengalaman minum yang istimewa.
Teh ini diperoleh melalui proses khusus yang melibatkan langkah-langkah serupa dengan teh hijau, tetapi dengan tambahan langkah “menyegel kuning” yang memberikan teh karakteristik warna kuning cerah dan rasa yang lembut.
Istilah “menyegel kuning” ini adalah proses penutupan daun dalam lapisan kain khusus untuk memulai proses oksidasi yang lebih lanjut.
Dua jenis teh Yellow yang terkenal adalah Junshan Yinzhen dan Meng Ding Huangya.
10. Teh Rooibos
Teh Rooibos, atau disebut juga “red bush tea” berasal dari daun tanaman Aspalathus linearis yang tumbuh di Pegunungan Cederberg di Afrika Selatan.
Meskipun bukan teh dari daun Camellia sinensis, Rooibos menawarkan rasa minuman yang lezat dengan rasa ringan, bebas kafeina, dan sejumlah manfaat kesehatan.
Daun Rooibos dipanen, dihancurkan, dan kemudian terkena oksidasi yang memberikan warna merah khasnya. Selanjutnya, daun tersebut difermentasi dan dikeringkan untuk menghasilkan teh Rooibos yang siap diseduh.
Jenis teh Rooibos dapat diseduh dalam air mendidih selama 5-7 menit untuk mendapatkan rasa dan aroma yang optimal.
Baca juga: Jenis-jenis Kopi di Indonesia
Jenis Teh di Indonesia
Selain beberapa teh di atas, Indonesia pada khususnya juga memiliki beberapa jenis teh yang juga tidak kalah enak dan memiliki aroma harum.
Berikut ini beberapa jenis-jenis teh yang khusus ditanam di Indonesia:
- Teh Gunung Dempo: Dikembangkan di daerah Pagar Alam, Sumatera Selatan. Teh ini dikenal dengan keharuman dan cita rasa yang khas.
- Teh Pahit: Diperoleh dari daun teh yang tumbuh liar di daerah pegunungan Jawa Barat. Teh ini memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit dibandingkan dengan beberapa jenis teh lainnya.
- Teh Kayu Aro: Berasal dari dataran tinggi Kerinci, Jambi. Teh ini memiliki karakteristik unik dengan aroma kayu dan sentuhan rasa manis.
- Teh Kerinci: Ditanam di lereng Gunung Kerinci, Jambi. Teh ini dikenal dengan keharuman dan rasa yang lembut.
- Teh Tambi: Produksi utama di daerah Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Jenis teh ini dikenal dengan rasa ringan dan aroma yang menyegarkan.
- Teh Lawang: Berasal dari dataran tinggi Lawang, Malang, Jawa Timur. Teh ini memiliki keunikan rasa dan aroma yang berasal dari tanah vulkanik.
- Teh Tambi Wonosobo: Ditanam di dataran tinggi Wonosobo, Jawa Tengah. Teh ini dikenal dengan aroma khas dan rasa yang lembut.
- Teh Sidamanik: Diproduksi di Sidamanik, Sumatera Utara. Teh ini memiliki cita rasa yang khas dengan sentuhan manis.
- Teh Solok Selatan: Ditanam di Solok Selatan, Sumatera Barat. Teh ini memiliki rasa ringan dengan sedikit keasaman yang menyegarkan.
- Teh Banaran: Dikembangkan di Banaran, Wonosobo, Jawa Tengah. Teh ini dikenal dengan keharuman dan kelembutan rasanya.
Setiap jenis teh mempresentasikan perjalanan unik dari kebun teh hingga cangkir kita.
Dari kelezatan ringan teh hijau hingga kompleksitas penuaan teh Pu-erh, dan dari kehangatan kreatifitas teh scented/flavored hingga kelembutan menyegarkan teh Rooibos, setiap jenis teh membawa karakter dan cerita sendiri.
Artikel terkait: