Danusyakti.com – Bagi beberapa pemain baru di dunia WordPress, seiring waktu kita akan membaca tentang istilah Wordpress self hosting atau WordPress self hosted. Mungkin kawan-kawan masih bingung apakah maksudnya Wordpress self hosting tersebut. Mari kita pelajari apakah WordPress self hosting itu.
Sebelumnya kawan-kawan yang sudah merasakan WordPress gratisan yang menumpang di WordPress.com mempunyai banyak keterbatasan. Yang sangat terasa mengganggu salah satunya adalah kita tidak bisa menggunakan Theme Premium selain yang sudah disediakan oleh WordPress. Jadi “terpaksa” kita hanya bisa menggunakan semua theme yang disediakan oleh repository WordPress. Meski memang banyak Theme gratis yang ada di WordPress juga memiliki tampilan yang bagus-bagus.
Nah, untuk menghindari batasan tersebut, kita perlu “pindah rumah”. Jika selama ini kawan-kawan masih “kost” di akun gratisan WordPress yang memiliki banyak batasan tersebut, sudah saatnya kawan-kawan “mengontrak” rumah sendiri. Tahu sendiri dong kalau tinggal di kontrakan lebih “bebas” daripada di kos-kosan yang banyak aturan.
WordPress self hosting adalah dimana kita memindahkan atau menggunakan WordPress di hosting khusus. Jadi kawan-kawan perlu menyewa akun hosting untuk menaruh web/Wordpress tersebut. Dan jangan khawatir, semua hosting provider saat ini sudah menyediakan CMS WordPress yang siap digunakan. Kawan hanya tinggal klik install saja untuk memasang WordPress. Inilah perbedaan Wordpress self hosting dengan WordPress Hosted.
Wordpress Self Hosting:
- Harga bisa menyesuaikan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Mulai dengan 5000-10.000 perbulan kita sudah bisa mendapatkan sebuah hosting untuk menampung WordPress.
- Full modifikasi seperti: custom CSS code, bebas menggunakan plugin, bebas menggunakan theme apapun selain yang disediakan WordPress.com.
- Bebas aturan main tanpa peraturan ketat (namun tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan pihak hosting).
- Perlu pengetahuan untuk menginstall dan melakukan modifikasi serta perawatan web/blog/hosting.
WordPress Hosted (menggunakan WordPress.com):
- Gratis dan premium. Akun gratis mendapatkan quota sebesar 3 GB. Sedangkan untuk versi premium tergantung pilihan harganya (lihat gambar berikut, harga tersebut adalah harga bulanan dan kawan-kawan diharuskan membayar tiap 1 tahun).
- Versi premium mendapatkan custom domain yang bisa kawan-kawan gunakan sendiri. Jika di versi gratis contohnya alamat blog adalah danusyakti.wordpress.com maka di versi premium sudah disediakan fitur mengganti domain contohnya ke danusyakti.com.
- Versi gratis kita tidak bisa melakukan edit kode theme seperti menambahkan kode CSS. Namun di versi premium sudah bisa TAPI masih saja kustomisasi dibatasi (seperti mengganti theme premium diluar repository wordpress, tidak bisa menggunakan plugin).
- Secara umum bagaimanapun juga menggunakan akun di WordPress.com kita tidak akan memiliki banyak kebebasan untuk berkreasi.
Jika kawan-kawan ingin lebih serius dalam mengembangkan web/blog, saya menyarankan untuk menggunakan WordPress self hosting. Karena apa? Yang perlu dikhawatirkan adalah bisa saja suatu saat pihak WordPress menonaktifkan akun tersebut karena dinilai melanggar peraturan mereka. Contoh pribadi: awal-awal saya di WordPress dulu, saya membuat artikel dengan judul mengandung “dijual” dan “jasa”, oleh mereka hal ini sudah dianggap melanggar dan blog saya ditutup tanpa basa-basi.
Baca juga: WordPress vs Blogger Bagusan Mana?
So, mulai sekarang jika kawan-kawan masih “numpang” di WordPress, sudah saatnya mempertimbangkan pindah rumah ke WordPress self hosting atau WordPress self hosted.