Sebagai pecinta kelinci, sobat harus tahu berbagai penyakit kelinci sebagai modal untuk memelihara kelinci dengan baik. Berikut inilah penyakit pada kelinci.

Kelinci adalah hewan yang sangat rentan terkena berbagai penyakit yang disebabkan oleh berbagai hal. Yang menjadi masalah adalah, kelinci termasuk hewan yang “ringkih” kondisi kesehatannya. Sebagai pecinta kelinci, sobat harus tahu berbagai penyakit kelinci sebagai modal untuk memelihara kelinci dengan baik.

Jenis Penyakit Kelinci
Jenis Penyakit Kelinci (shutterstock)

Sobat mungkin sering mendengar bahwa kelinci adalah hewan yang gampang mati. Daya tahan tubuh kelinci memang tidak setangguh hewan peliharaan lain seperti kucing atau anjing. Tingkat kematian pada kelinci banyak terjadi terutama ketika masih berusia muda (dibawah 1 tahun).

Agar kelinci lolos dari seleksi alam, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh para pemilik kelinci adalah berusaha semaksimal mungkin menjaga kelinci selalu dalam kondisi kesehatan yang prima. Oleh karena itu Anda harus mengetahui beberapa jenis penyakit pada kelinci agar tahu bagaimana cara menangkal dan menanganinya.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang penyakit yang sering menyerang kelinci, berikut inilah beberapa hal yang kerap memicu kelinci sakit:

  • Kondisi cuaca (hujan berkepanjangan, angin kencang dan sebagainya)
  • Habitat yang kotor
  • Kurang displin pemilik dalam merawat kelinci
  • Kebutuhan nutrisi dan gizi yang kurang ideal.

Penyakit Kelinci

1. Penyakit Kulit

1.1 Ringworm

Penyakit Kelinci Ringworm
Penyakit Kelinci Ringworm (farmforage)

Ringworm bukan disebabkan cacing (meski mengandung kata worm). Ini adalah sebuah infeksi kulit yang biasanya menyerang melalui makanan hijauan yang tidak dikeringkan dengan benar. Sering menyerang kelinci berusia dibawah 1 tahun dan rata-rata menyerang bagian leher, kepala dan telinga. Untuk mengobatinya bisa menggunakan salep anti jamur.

1.2 Scabies / Gudig / Kudis

Penyakit Kelinci Scabies
Penyakit Kelinci Scabies (shutterstock)

Penyebab penyakit kulit ini adalah tungau bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini akan menyerang bagian pinggiran telinga. Dalam kondisi parah luka akan menebal dan membuat kelinci sangat kesakitan. Untuk mengobatinya bisa menggunakan salep belerang, Wormectin, dan Scadix Spray. Penyakit ini bisa menular.

1.3 Sore Hock

Penyakit Kelinci Sore Hock
Penyakit Kelinci Sore Hock (shutterstock)

Sore Hock atau Popodermatis adalah sebuah kondisi dimana telapak kaki kelinci mengalami luka dan kemudian timbul peradangan (kulit atau bulu mengelupas) yang disebabkan beberapa faktor seperti:

  • Alas kandang keras dan kasar
  • Terkena benda tajam.

Pengobatannya cukup mudah dengan membersihkan lukanya terlebih dahulu dan kemudian berikan Betadine secara rutin.1.4 Tungau Telinga

Serangan tungau telinga pada kelinci disebabkan oleh kutu bernama Psoroptes cuniculi. Kutu ini hanya menyerang permukaan kulit di bagian dalam telinga kelinci. Kelinci akan mengalami rasa gatal dan selalu menggeleng-gelengkan kepala serta menggaruk telinganya.

Parahnya, jika masalah ini tidak segera diobati, telinga kelinci bisa tergores karena garukan terus-menerus dan akan menimbulkan luka yang parah di sekitar telinganya. Selain itu telinga bagian dalamnya akan bersisik dan berwarna kecoklatan serta berbau kurang sedap. Bisa diobati dengan salep Zalf (obat manusia namun cocok bagi kelinci).

1.5 Bisul

Penyakit kelinci berikutnya yang sering ditemukan adalah bisulan. Bisul adalah sebuah kondisi dimana terjadi penggumpalan darah kotor di bagian bawah kulit. Bisul yang parah biasanya harus diobati dengan cara pembedahan kecil yang dilanjutkan dengan memberikan pengobatan pada luka yang sudah dibedah atau meletus.

1.6 Kepala Jamuran

Jamur sering ditemukan menyerang bagian kepala kelinci. Kondisi kandang yang lembab dan kotor adalah salah satu pemicunya. Jamuran di kepala kelinci bisa diobati dengan bubuk belerang.

Pencegahan Penyakit Kulit Pada Kelinci

  • Jaga kebersihan habitat tinggal kelinci (kandang)
  • Pisahkan kelinci yang terkena masalah penyakit kulit supaya tidak menular ke kelinci yang sehat
  • Berikan makanan hijauan yang sudah dipersiapkan dengan layak
  • Beri alas kandang yang empuk dan nyaman serta pastikan tidak ada benda tajam berserakan.

2. Kembung dan Mencret

Kembung dan mencret sebenarnya adalah dua penyakit yang berbeda namun berkaitan. Keduanya muncul dan kebanyakan saling berkesinambungan. Kembung dulu kemudian mencret dan sebaliknya. Beberapa ciri kelinci terkena mencret atau diare:

  • Tubuh lemas dan lesu, tidak aktif dan cenderung menyendiri atau memisahkan diri dari kelompoknya
  • Wajah terlihat lebih pucat
  • Mata sayu
  • Bau kotoran lebih menyengat daripada biasanya dan lebih encer (mencret)
  • Nafsu makan menurun bahkan hilang sama sekali
  • Ketika kembung, perut terlihat lebih membesar dan kelinci sering menyelonjorkan kaki depan karena perutnya yang sakit
  • Suhu badan menurun (tubuh terasa lebih dingin).

Kembung dan diare adalah penyakit kelinci yang cenderung mematikan. Keduanya terutama kembung dikenal sebagai penyakit “pembunuh” kelinci. Banyak kasus kelinci mati karena kembung.

2.1 Penyebab Kelinci Kembung dan Mencret

  • Cuaca yang dingin atau berangin
  • Makanan hijauan yang belum dikeringkan dengan benar
  • Pemberian makanan yang mengandung kadar air tinggi
  • Makanan yang diberikan sudah tidak segar alias basi
  • Pola dan waktu makan yang kurang tepat
  • Gizi dan nutrisi yang kurang seimbang.

2.2 Mencegah Kelinci Mencret dan Kembung

  • Perhatikan cara memberikan makanan kelinci dengan baik dan benar
  • Berikan variasi makanan dengan gizi dan nutrisi yang seimbang
  • Jangan hanya memberikan makanan 1 jenis saja (hijauan terus menerus)
  • Layukan makanan hijauan sebelum diberikan ke kelinci
  • Ganti makanan jika sudah terlalu lama dan tidak dihabiskan
  • Pisahkan kelinci yang diare karena bisa menular ke kelinci yang sehat.

2.3 Mengobati Kelinci Mencret

Penyakit Kelinci Mencret
Penyakit Kelinci Mencret (exoroom)

Berikut ini beberapa cara mengobati kelinci mencret, silahkan pilih salah satu mana yang mudah untuk Anda lakukan:

  • Kelinci mencret bisa diobati dengan perasan air kunyit dengan dosis antara 2 hingga 3 ml
  • Beri makan daun atau pupus pisang kepok yang masih muda
  • Beri makan daun jambu yang masih muda
  • Beri minuman air hangat yang bersih dan higienis
  • Beri makan daun pepaya
  • Diapet anak sirup
  • Encerkan Super Tetra dan berikan melalui pipet atau spuit
  • REBUNG-K 30 ml
  • Jika kelinci lemas, tambahkan madu dan kunyit sebagai tambahan nutrisi.

2.4 Mengobati Kelinci Kembung

  • Beri minum air hangat dicampur Antangin atau Tolak Angin
  • Beri minuman air rebusan kunyit, jahe, kencur dan gula merah
  • REBUNG-K 30 ml
  • Biobig Herbal jamu kelinci
  • Beri ramuan madu plus Antangin atau Tolak Angin
  • Beri ramuan jahe, kunyit dan temulawak.

3. Sembelit

Sama seperti manusia, kelinci juga bisa mengalami sembelit atau susah buang air besar. Gejala sembelit pada kelinci seperti selalu terlihat gelisah, kotoran sedikit atau tidak ada sama sekali dan urine atau kencing sedikit.

Beberapa penyebabnya adalah pemberian makanan yang kurang diimbangi dengan jumlah cairan yang masuk. Untuk mencegahnya berikan makanan yang mengandung serat tinggi (rumput hay).

4. Bola Rambut (Trichobezoars)

Aktifitas grooming mandiri (menjilati tubuh) yang rutin dilakukan oleh kelinci terkadang membuat kelinci akan menelan bulu. Bola rambut atau istilahnya hairball akan terbentuk di dalam perut dan pada saatnya akan dimuntahkan oleh kelinci.

Beberapa bola rambut juga akan keluar melalui kotoran kelinci. Dan yang parah, bola rambut bisa menyangkut di saluran pencernaan dan sulit keluar sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mengeluarkannya.

Masalah bola rambut pada kelinci tidak melulu disebabkan grooming. Kekurangan makanan yang mengandung serat terkadang membuat kelinci dengan sengaja memakan bulu mereka sendiri. Bahkan kelinci akan memakan bulu-bulu milik kawanan dalam koloninya.

5. Pasteurellosis

Pasteurellosis pada kelinci disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Ketika kelinci terkena Pasteurellosis, mata dan hidung akan selalu mengeluarkan cairan, sering bersin-bersin, sering menyipitkan mata dan mata berwarna merah.

6. Gigi Tumbuh Berlebihan

Penyakit Kelinci
Gigi Kelinci Tumbuh Berlebihan (shutterstock)

Gigi dan kuku kelinci akan terus tumbuh seumur hidup mereka. Jika kuku mudah dirawat dan dipotong, gigi tentu tidak mudah begitu saja dipotong. Pemberian makanan mengandung serat berlebihan kurang baik bagi pertumbuhan gigi. Salah satu upaya mencegah gigi kelinci tumbuh berlebihan adalah dengan memberikan mainan atau media kunyah untuk kelinci.

7. Impaction

Penyakit kelinci berikutnya yang sering ditemukan adalah Impaction. Ini adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan berupa penyumbatan pada bagian lambung dan sekum (jalur peralihan antara usus kecil dan usus besar).

Penyebabnya adalah kekurangan nutrisi, stres, makan berlebihan dan kekurangan minum. Kasus Impaction sangat banyak ditemukan pada anak kelinci yang disapih sebelum saatnya (dibawah 3 bulan).

7.1 Gejala Impaction pada Kelinci

  • Perut membuncit
  • Anus berlendir
  • Tubuh makin kurus atau berat badan menurun (meski doyan makan)
  • Sulit mengeluarkan feses (kotoran).

7.2 Pencegahan

  • Berikan makanan yang mudah dicerna kelinci
  • Selalu sediakan minuman yang cukup (jangan sampai tempat minumnya kosong)
  • Beri makan serat sekitar 20% dari jumlah total makanannya
  • Sapih anak kelinci pada usia yang tepat (3 bulanan).

8. Flu

Flu atau pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan menyerang mahluk hidup yang memiliki saluran pernafasan. Meskipun terlihat seperti penyakit biasa dan sepele, jika dibiarkan malah akan membuat kelinci berada dalam kondisi berbahaya (hidung meradang dan menyebabkan kelinci susah bernafas kemudian mati).

8.1 Penyebab Flu Kelinci

  • Kondisi cuaca yang dingin dan hujan
  • Daya tahan tubuh yang menurun
  • Kandang yang basah dan lembab
  • Kurang sinar matahari
  • Virus dan bakteri.

8.2 Gejala Kelinci Flu

  • Nafsu makan menurun
  • Bersin terus menerus
  • Hidung basah
  • Nafas tersengal-sengal
  • Hidung memerah
  • Kondisi terparah hidungnya terjadi peradangan berat
  • Lesu dan lemas
  • Sering menyendiri.

8.3 Mengobati Kelinci Flu

  • Jemur kelinci di pagi hari secara rutin
  • Hadapkan kandang kelinci ke arah timur agar mendapatkan sinar matahari pagi yang ideal
  • Pisahkan dari kelinci yang sehat dan pindah ke kandang khusus yang diberi kehangatan tambahan (lampu dop)
  • Rajin bersihkan hidung kelinci dengan air hangat dan kemudian keringkan
  • Berikan obat Interflox
  • Berikan obat Cavia drop
  • Bersihkan kandang kelinci secara rutin dan hindari terjadinya kelembaban terus menerus
  • Iris bawang putih secukupnya kemudian usapkan ke hidungnya (lakukan dua kali sehari).

9. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri bernama Pasteurella multocida. Kandang yang berada di tempat terbuka tanpa ada dinding penghalang angin adalah salah satu penyebab kelinci terkena Pneumonia.

Kelinci yang terlalu sering terkena angin terus menerus berpotensi terserang Pneumonia. Selain itu makanan berkualitas rendah yang bisa menyebabkan serangan Pneumonia.

9.1 Ciri Kelinci Terserang Pneumonia

  • Kelinci sesak nafas
  • Kotoran atau feses encer
  • Keluar cairan kental dari telinga
  • Mata kebiru-biruan
  • Karena kesulitan bernafas, kelinci akan sering mendongakkan kepalanya karena berusaha untuk bernafas.

9.2 Mencegah Pneumonia Pada Kelinci

  • Jangan tempatkan kandang di tempat yang terbuka. Yang ideal tempatkan kandang dalam ruangan tertutup
  • Berikan makanan yang berkualitas dengan nutrisi yang seimbang.

10. Cacingan

Cacingan adalah masalah klasik yang kerap menimpa hewan ternak maupun hewan peliharaan rumahan. Kelinci adalah salah satu favorit cacing untuk tinggal dan menggerogoti nutrisi dari dalam tubuhnya.

Beberapa cacing yang biasa menyerang kelinci adalah:

  • Cacing gelang
  • Cacing pita
  • Cacing tambang
  • Cacing cambuk
  • Cacing usus (Ancylostoma caninum).
  • Uncinaria stenocephala

10.1 Ciri Kelinci Cacingan

  • Ada cacing dalam feses kelinci
  • Selera makan menurun bahkan hilang
  • Nafsu makan normal namun tidak bisa gemuk
  • Berat badan cenderung menurun
  • Kelinci lemas dan lesu
  • Wajah terlihat lebih pucat.

10.2 Mengatasi Cacingan Pada Kelinci

  • Berikan obat cacing (Wormex, Cetabendazole)
  • Bersihkan kandang secara rutin
  • Berikan makanan bergizi tinggi
  • Beri makan daun pepaya.

11. Mastitis

Penyakit Kelinci Mastitis
Penyakit Kelinci Mastitis (119.vc)

Mastitis kerap ditemukan pada kelinci betina yang sedang menyusui. Puting induk kelinci mengeras atau membengkak. Penyebabnya beragam diantaranya adalah air susu yang tidak keluar atau keluar namun hanya sedikit.

Biasanya ditemui pada induk kelinci yang ditinggal mati anak-anaknya dan atau anak kelinci tidak mau menyusu sehingga puting induk bengkak karena air susu yang tidak dikeluarkan. Selain itu proses penyapihan yang belum saatnya juga akan memicu mastitis pada induk kelinci. Jika dibiarkan atau tidak diobati, puting kelinci akan pecah dan memicu kematian.

11.1 Ciri Kelinci Mastitis

  • Puting memerah atau meradang
  • Puting mengeras atau terasa sangar kasar ketika disentuh
  • Dalam kondisi parah, warna puting kelinci akan menghitam.

11.2 Mencegah Mastitis Kelinci

  • Pindah ke kandang khusus, pisahkan dari koloninya ketika induk kelinci mendekati waktu melahirkan
  • Pisahkan induk yang sedang menyusui anak-anaknya (pindah ke kandang khusus yang lebih tenang)
  • Tempatkan kandang induk yang sedang menyusui di tempat yang tenang
  • Jangan pindah-pindah posisi induk ketika menyusui. Biarkan fokus di tempat dimana dia melahirkan sekaligus menyusui anak-anaknya
  • Intinya adalah membuat induk dan bayi kelinci pada kondisi yang tenang dan bebas stres sehingga keduanya bisa tetang melaksanakan tugasnya masing-masing.

12. Pasteurellosis

Pasteurellosis adalah masalah gangguan pencernaan. Penyakit ini disebabkan oleh kuman bernama Pasteurella multocida. Bisa menyerang jenis kelinci apapun dan lebih banyak ditemukan menyerang kelinci yang sudah dewasa. Salah satu ciri utamanya adalah feses berwarna putih. Salah satu pengobatannya menggunakan Sulfadiazine atau Penisilin.

12.1 Mencegah Pasteurellosis

  • Rutin bersihkan kandang kelinci terutama selalu membuang feses kelinci. Hindari terjadi penumpukan feses kelinci
  • Buat kandang yang memiliki ventilasi udara yang ideal.

13. Enteritis

Enteritis adalah feses yang encer. Feses atau berak yang encer ini berbeda dengan diare atau mencret dan belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya. Pengobatannya menggunakan Oxytetracycline atau Chlortetracycline yang dicampur dalam minum kelinci.

13.1 Gejala Enteritis Pada Kelinci

  • Kotoran sangat encer, berbau lebih menyengat dan bahkan mengandung nanah
  • Bulu rontok dan terasa lebih kasar ketika dipegang
  • Nafsu makan menurun atau hilang
  • Berat badan menurun
  • Perut kembung.

13.2 Mencegah Enteritis

  • Selalu jaga kebersihan kandang kelinci
  • Suguhkan air minum yang selalu segar dan bersih
  • Berikan makanan yang ideal penyajiannya (kebersihan, nutrisi dan gizi yang seimbang).

14. Radang Mata

Penyakit Kelinci Radang Mata
Penyakit Kelinci Radang Mata (ishikawadai-ah)

Radang mata pada kelinci bisa disebabkan oleh banyak faktor, yaitu:

  • Mata kemasukan debu, kotoran dan asap
  • Diserang bakteri
  • Sering menggosokkan bagian kepala ke dinding kandangnya dan kemudian mengenai bagian matanya.

Radang mata pada kelinci kerap ditemui pada kelinci jantan yang sedang birahi. Kelinci jantan birahi salah satu cirinya adalah sering menggosokkan seluruh anggota badannya ke permukaan seperti dinding kandangnya. Terkadang aktifitas ini dilakukan sangat berlebihan dan mengenai area matanya sehingga terluka dan kemudian terjadi radang mata.

Penyakit radang mata pada kelinci gejalanya ditunjukkan dengan air mata yang keluar terus menerus sehingga bulu-bulu di sekitar mata selalu basah dan kemudian kusam. Pengobatannya menggunakan obat tetes mata khusus.

15. Kanibalisme

Penyakit kelinci seperti kanibalisme ini lebih cenderung disebabkan masalah mental. Banyak terjadi pada induk kelinci yang mengalami stres hebat ketika melahirkan dan kemudian memakan anak-anaknya yang baru dilahirkan.

Banyak terjadi pada induk kelinci yang melahirkan untuk pertama kalinya. Selain faktor stres, hal lain yang bisa menyebabkan kanibalisme pada kelinci adalah kekurangan asupan makanan yang cukup atau makanan yang diberikan kurang menggugah selera.

Faktor lain adalah induk kelinci merasakan adanya ancaman terhadap bayi kelinci (seperti gangguan serangan tikus) sehingga menurutnya langkah terbaik adalah memakan anak-anaknya.

16. Coccidiosis

Coccidiosis adalah salah satu penyakit kelinci yang mematikan. Ini adalah sebuah penyakit berak darah yang disebabkan oleh protozoa bernama coccidia. Penyakit ini akan menyerang usus dan hati kelinci (dan bahkan merusaknya). Dan Coccidiosis adalah penyakit yang sangat menular (ditularkan melalui fese yang mengandung telur protozoa).

Coccidiosis lebih sering menyerang kelinci berusia muda (dibawa 1 tahun) karena belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Namun bisa juga menyerang kelinci dewasa yang berada dalam kondisi sakit yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

16.1 Gejala Coccidiosis

  • Berat badan terus menurun
  • Nafsu makan menurun bahkan hilang
  • Perut buncit
  • Feses cair bercampur darah
  • Bulu kasar.

16.2 Mencegah Coccidiosis

  • Pisahkan kelinci yang diserang Coccidiosis
  • Semprot kandang kelinci dengan cairan Amonia 10% untuk membasmi telur-telur protozoa yang berserakan
  • Selalu bersihkan kandang kelinci
  • Ganti makanan dan minuman jika sudah terlalu lama tidak dihabiskan kelinci
  • Pastikan feses kelinci tidak bercampur ke makanan dan minuman kelinci.

17. Virus

Penyakit Kelinci Virus Viral Myxomatosis
Penyakit Kelinci Virus Viral Myxomatosis (shutterstock)

Beberapa virus berikut ini kerap ditemukan menyerang kelinci:

  • Myxomatosis: disebabkan oleh virus myxoma dan berpotensi mengancam nyawa kelinci
  • Rabbit Calicivirus (RCV)
  • Rabbit Hemorrhagic Disease (RHD)
  • Viral Hemorrhagic Disease (VHD).

Semua virus diatas jika menyerang kelinci sangat berbahaya dan mengancam keselamatan nyawa kelinci. Tindakan terbaik untuk mencegah serangan virus adalah pemberian vaksinasi secara rutin kepada kelinci.

18. Snuffles

Snuffles atau biasa dikenal dengan penyakit infeksi pernafasan pada kelinci yang mematikan dan sangat menular. Meskipun ini adalah infeksi saluran pernafasan, namun jika dibiarkan bisa menyerang bagian tubuh lain seperti telinga, mata dan organ tubuh bagian lainnya.

18.1 Gejala Snuffles Kelinci

  • Mata berair dan menyebabkan bulu di sekitar mata basah dan kemudian rontok
  • Mata sering kotor
  • Hidung selalu basah (cairannya kental menguning)
  • Bersin tiada henti
  • Kelinci selalu berusaha membersihkan hidung dengan kaki depannya sehingga kaki depan juga terlihat sering kotor
  • Nafas kelinci berbunyi seperti “ngorok” atau snuffling karena itulah dinamakan Snuffles.

18.2 Mencegah Snuffles

  • Snuffles sangat mudah menular dan sulit diobati. Jika ada kelinci sudah terindikasi menunjukkan gejala diatas, segera pisahkan dari koloninya
  • Untuk menangani kelinci yang terkena Snuffles, disarankan Anda menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan higga bersih setelah menanganinya
  • Semprot kandang dengan disinfektan secara rutin
  • Berikan ventilasi yang cukup pada kandang
  • Sesuaikan ukuran kandang dengan jumlah kelinci yang ada di dalamnya
  • Bersihkan kandang terutama kotoran atau feses kelinci yang berserakan
  • Pengobatan terbaik adalah membawanya ke dokter hewan.

Kelinci adalah jenis hewan yang memiliki kekebalan tubuh relatif buruk. Oleh karena itu kelinci sangat mudah sakit. Dan ketika sakit dan tidak dirawat dengan baik dan benar maka kelinci berpotensi kehilangan nyawa dengan sangat mudah.

Bonus: Tips Menjaga Kesehatan Kelinci

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk menjaga kelinci tetap sehat dan bahagia.

  1. Berikan diet makanan yang seimbang
  2. Bersihkan kandang kelinci secara rutin
  3. Sesuaikan ukuran kandang kelinci yang ideal
  4. Tempatkan kandang kelinci di tempat yang aman, nyaman dengan suhu yang ideal
  5. Vaksin kelinci
  6. Steril kelinci
  7. Perlakukan kelinci dengan layak
  8. Ajak kelinci bersosialisasi dan berkomunikasi
  9. Beri waktu khusus bagi kelinci untuk menikmati waktu di luar kandang
  10. Berikan mainan untuk mengunyah
  11. Kontrol pertumbuhan gigi dan kuku
  12. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter hewan
  13. Komitmen tinggi harus terus dipertahankan.

Itulah beberapa penyakit kelinci yang harus kita waspadai. Dengan mengetahui berbagai jenis penyakit yang menyerang kelinci, kita bisa berupaya mencegah berbagai faktor yang bisa menyebabkan kelinci sakit. Kelinci yang selalu dalam keadaan sehat bisa menjadi partner hidup kita hingga beberapa tahun ke depan.

Similar Posts